Jangan hanya mengikuti tren saat membuat video prewedding atau wedding, mengingat biayanya yang cukup tinggi. Seperti halnya wedding photography, video prewedding/wedding juga berkembang pesat, baik dari sisi peralatan yang semakin canggih, teknik pengambilan gambar, proses editing, hingga mood video dan musik pendukungnya. Berbagai keterampilan profesional inilah yang menjadikan pembuatan video pernikahan memerlukan anggaran khusus. Namun, hasilnya akan menjadi sebuah video yang mengabadikan momen istimewa pengantin, yang dapat dinikmati selamanya.
Video yang biasanya diputar saat pernikahan menampilkan kisah cinta pasangan atau momen interaksi mereka yang terekam oleh kamera. Lewat video prewedding atau wedding, calon pengantin dapat mengekspresikan perasaan dan perjalanan cinta mereka dengan cara kreatif sesuai selera. Tema dan konsep video ini beragam dan tidak terbatas, tergantung pada keinginan pasangan serta kemampuan videografer dalam mewujudkannya.
Pasangan hanya perlu memilih tema untuk mempermudah pembuatan mood atau storyboard, seperti gaya film indie, dokumenter, kombinasi dokumenter dan film, atau klasik dan vintage ala tahun 1940-an.
Serunya, ide dan konsep keseluruhan dari pre-wedding/wedding video bukan selalu harus merupakan kisah cinta pasangan, melainkan bisa juga tentang pengenalan karakter/kebiasaan/gerak gerik khas/latar belakang pasangan pengantin. Pada akhinya videografer akan mengedit video tersebut untuk mendapatkan momen yang tepat, tak terlupakan, dan emosional yang diinginkan pengantin.
Jika pasangan ingin memilih wedding videographer, tentukanlah vendor yang terbukti bisa menangkap momen indah, kreatif, dan imaginatif/dreamy. Dengan videografer yang profesional, pasangan juga terbantu karena bisa berkonsultasi mewujudkan wedding video idamannya.
Di Indonesia, berikut beberapa hal tentang prewedding/wedding video yang dikenal:
- Documentary style.
Gaya dokumenter sebuah video wedding menjad trend masa ini. Karena gayanya indie, muda, dan kreatif. Gaya video seperti ini bukan hanya tanggap menangkap momen, menceritakan kisah pasangan, tapi juga membantu para penonton/tamu undangannya merasa seolah-olah bersama pasangan dan menjadi bagian dari proses perjalanan kisah keduanya. - Movie trailer.
Siapa yang tak suka nonton film? Nah, wedding video yang dikemas seperti film akan sangat menarik karena “pendekatan” ke penonton lebih menyenangkan dan dramatis, lengkap dengan efek khusus, musik dan kadang-kadang dialog/epilog. - Classic Vintage.
Jika pasangan menyukai hal-hal bernuansa klasik/vintage, tentunya menyukai video hitam putih. Bayangkan saja pernikahan yang sederhana atau bahkan pernikahan yang megah, suasana sakral, dengan liputan video warna hitam putih. Pesona era romantis tahun 1920, 1940, dan 1960an akan membuat pasangan ataupun tamu undangan menikmati suasana pesta pernikahan tematik. - Save the date.
Selain jadi kenang-kenangan, pre-wedding video yang ditayangkan di social media pasangan atau website pribadi akan berfungsi juga sebagai informasi pernikahan (tanggal, hari, waktu, tempat, dress code, keterangan keluarga dan lain-lain) kepada teman, sahabat, dan kerabat. - Same day film (same day edit).
Gaya ini banyak diminati. Sebuah film pendek durasi 5-10 menit yang ditayangkan pada acara resepsi pernikahan. Biasanya merupakan peliputan pagi hari pada hari yang sama, saat pengantin bersiap-siap, penjemputan pengantin wanita, upacara pernikahan, dan sesi foto. Penayangan tersebut akan menjadi hiburan yang menyenangkan dan akrab dinikmati semua tamu undangan. Bahkan para tamu yang tidak datang ke tempat upacara pernikahan, bisa menyaksikan acara tersebut melalui penayangan video di resepsi. Bukan hanya yang terjadi antara pasangan pengantin, melainkan juga momen-momen berharga yang terjadi di antara orangtua, ayah/ibu, kakak/adik, saudara, kerabat, teman-teman, anak-anak, bahkan terkadang sampai ke hewan peliharaan. - Dengan gaya epik, efek, dan monolog/dialog dramatisasi, akan membuat pre-wedding/wedding video tersebut mempunyai kualitas film pendek dan bukan sekadar dokumentasi, yang menggugah perasaan siapapun yang menyaksikannya.
Agar video dapat dinikmati dari waktu ke waktu:
- Perhatikan kualitas gambar.
Format DV atau digital video lebih bertahan dan awet daripada video VHS. Format DV akan menghadirkan super-high resolution, dan kualitas tersebut tetap terjaga walaupun Anda sudah membuat banyak copy-nya. Gambar dengan resolusi HD (high definition) menghadirkan gambar yang lebih jernih dan tajam, terutama dengan tampilan flat screen. - Situasi syuting yang tenang.
Teknologi canggih saat ini memungkinkan videografer bekerja tanpa harus menggangu jalannya upacara/acara resepsi. Malah kadang-kadang pengantin tidak merasa dirinya sedang diliput. Peralatan syuting video saat ini lebih ringkas dan memungkinkan videografer mengambil gambar dalam suasana apapun termasuk pencahayaan yang rendah/remang-remang. Videografer berpengalaman bahkan bisa menangkap keindahan suasana yang sebenarnya dalam sebuah pesta pernikahan, walaupun pesta malam hari outdoor dengan pencahayaan temaram. - Bebas kabel.
Tak perlu khawatir dengan kabel berserakan dan berjuntaian tak beraturan. Karena sekarang videografer menggunakan microphone wireless yang tak akan terlihat, bisa tersembunyi aman di balik gaun ataupun jas. - Banyak angle baru.
Teknik pengambilan gambar pun kian tak terbatas. Kamera tidak diletakkan lagi pada tripod untuk menimbulkan efek stabil. Gambar seperti ini akan terlihat statis dan membosankan. Saat ini videografer banyak menggunakan glide cam, slider, mini jib, yang memungkinkan videografer bergerak bebas mengambil gambar secara stabil, tanpa banyak getaran, tidak mengganggu acara, dan bisa memutar 3600